Audit kecurangan adalah salah satu metode penting untuk mendeteksi dan mencegah tindakan curang di dalam organisasi. Kecurangan sering kali terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor, baik yang berhubungan dengan sistem internal maupun motivasi pribadi pelaku. Dalam buku Internal Audit oleh J.S.R. Venables dan K.W. Impey (1988), kecurangan dijelaskan sebagai tindakan yang didorong oleh berbagai penyebab utama dan sekunder.
Penyebab Utama Kecurangan
- Penyembunyian (Concealment)
Pelaku kecurangan cenderung memanfaatkan kelemahan dalam sistem untuk menyembunyikan tindakannya, dengan harapan bahwa tindakan mereka tidak akan terdeteksi. Mereka juga mempertimbangkan risiko hukuman jika tindakan mereka ditemukan.
- Kesempatan atau Peluang (Opportunity)
Kecurangan terjadi ketika pelaku berada di tempat dan waktu yang tepat, dengan adanya kelemahan dalam sistem yang bisa dimanfaatkan tanpa terdeteksi. Kesempatan ini memungkinkan pelaku untuk mendapatkan keuntungan secara ilegal.
- Motivasi (Motivation)
Faktor pendorong utama kecurangan sering kali adalah kebutuhan pribadi pelaku, seperti keserakahan, ambisi, atau tekanan finansial. Motivasi inilah yang mendorong pelaku untuk melakukan tindakan curang meskipun ada risiko.
- Daya Tarik (Attraction)
Kecurangan juga dipicu oleh daya tarik dari target atau sasaran yang dianggap bernilai atau menguntungkan oleh pelaku, sehingga mereka tergoda untuk mengambil risiko.
- Keberhasilan (Success)
Pelaku cenderung menilai seberapa besar peluang mereka untuk berhasil dalam kecurangan. Penilaian ini mencakup kemampuan menghindari deteksi serta kemungkinan terhindar dari hukuman atau penuntutan.
Baca lainnya: Peran Penting Audit Sustainability Report
Penyebab-penyebab Sekunder Kecurangan
- Kurang Pengendalian atau “A Perk”
Pelaku sering kali menganggap ketidakcukupan pengendalian internal di organisasi sebagai peluang untuk memanfaatkan aset organisasi sebagai “tunjangan” pribadi.
- Hubungan Buruk Antara Pemberi Kerja dan Pekerja
Ketika hubungan antara atasan dan karyawan buruk, kecurangan dapat terjadi karena hilangnya rasa saling percaya dan penghargaan. Pelaku mungkin merasa berhak melakukan tindakan curang sebagai bentuk “pembalasan”.
- Pembalasan Dendam (Revenge)
Ketidakpuasan yang mendalam terhadap perusahaan dapat mendorong pelaku untuk melakukan kecurangan. Sebagai hasilnya, mereka berusaha merugikan organisasi.
- Tantangan (Challenge)
Rasa bosan dan frustasi di tempat kerja dapat mendorong karyawan untuk mencoba “mengakali sistem” sebagai bentuk tantangan atau cara untuk merasa pencapaian dalam lingkungan yang monoton.
Kesimpulan
Audit kecurangan menjadi semakin penting di era modern di mana kompleksitas organisasi dan sistem meningkat. Oleh karena itu, dengan memahami faktor-faktor utama seperti penyembunyian, kesempatan, motivasi, daya tarik, dan keberhasilan serta penyebab sekunder seperti kurangnya pengendalian, hubungan kerja yang buruk, dendam, dan tantangan auditor dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi dan mencegah kecurangan. Selain itu, tindakan pencegahan dan pengendalian internal yang kuat merupakan kunci utama untuk meminimalkan risiko kecurangan dalam organisasi.
Dengan AuditPro, temukan kecurangan lebih awal dan hindari kerugian besar pada organisasi Anda!
Contact Us
HOT LINE : (+62) 21-8690-9226
HANDPHONE : 0818-6619-82
WHATSAPP : 0818-6619-82
INFO@AUDITPRO