Dua faktor yang mendasari urgensi audit syariah adalah: pertama, tuntutan untuk meningkatkan tanggung jawab, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan audit, terutama terkait tata kelola perusahaan; dan kedua, adanya kesenjangan antara tujuan ideal syariah dan realitas yang dihadapi. Audit kepatuhan syariah dibutuhkan untuk memastikan efektivitas penerapan prinsip dan hukum syariah di entitas syariah.
Tahapan Audit Kepatuhan Syariah
Proses audit kepatuhan syariah dalam entitas syariah terdiri dari beberapa tahapan penting, yaitu:
- Pendekatan Halal dan Haram
Audit ini mengevaluasi apakah setiap akad yang dilakukan entitas syariah sesuai dengan prinsip halal dan haram yang diatur syariah.
- Pendekatan Akad
Auditor memeriksa setiap kontrak untuk memastikan pemenuhan empat prinsip akad yang esensial dalam syariah, yaitu pihak-pihak yang terlibat, harga atau objek akad, keberadaan objek akad, serta kesepakatan yang sah dari pihak-pihak terkait.
- Pendekatan Dokumentasi
Audit ini memverifikasi bahwa semua dokumen transaksi memenuhi syariah, memastikan tidak ada unsur keterpaksaan, kesalahan, ketidaksetaraan, atau penipuan dalam akad, serta memastikan tidak ada aset ilegal dalam kontrak tersebut.
- Pendekatan Berbasis Maqashid Syariah
Proses audit ini menekankan perlindungan terhadap hak-hak dasar sesuai maqashid syariah, atau tujuan hukum syariah, sebagai landasan dalam audit kepatuhan syariah.
- Pendekatan Berbasis Laporan Keuangan
Pada tahap ini, auditor memeriksa laporan keuangan untuk mengidentifikasi dan mengurangi ketidakpastian atau gharar, sehingga informasi keuangan yang disajikan menjadi lebih akurat dan bebas dari unsur yang tidak sesuai dengan syariah.
Inti dari audit kepatuhan syariah adalah memastikan seluruh praktik dalam entitas syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga menciptakan keterpaduan antara auditor, pengawas, dan Dewan Syariah Nasional serta Dewan Pengawas Syariah untuk menjaga keselarasan kepatuhan syariah dalam entitas tersebut.
Pengawasan di Entitas Syariah
Contoh pengawasan audit syariah terlihat dalam praktik bank syariah. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional bank syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang menjadi pedoman operasionalnya. Selama proses pemeriksaan, beberapa aspek yang menjadi fokus antara lain:
- Kewajaran penyajian laporan keuangan dan kepatuhan syariah
- Pemeriksaan akuntansi terkait produk, baik sumber dana maupun pembiayaan
- Verifikasi distribusi keuntungan perusahaan
- Pengakuan pendapatan berbasis cash basis
- Pengawasan pendapatan dari bagi hasil dalam deposito
- Pemeriksaan penggunaan dana untuk zakat
- Audit atas transaksi yang berpotensi bertentangan dengan prinsip syariah
Dengan tahapan ini, pengawasan terhadap kepatuhan syariah pada entitas syariah dapat terlaksana lebih optimal, mendukung praktik bisnis yang sesuai syariah, dan meningkatkan kepercayaan publik.
Baca lainnya: Menelusuri Konsep Audit Syariah
Kesimpulan
Audit kepatuhan syariah memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan terhadap entitas syariah, memastikan bahwa seluruh praktiknya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan tahapan-tahapan yang meliputi pendekatan akad, dokumentasi, hingga analisis laporan keuangan, audit ini memberikan perlindungan dari potensi kesalahan dan ketidakpatuhan. Pengawasan efektif oleh auditor, lembaga pengawas keuangan, serta Dewan Syariah berperan penting dalam menciptakan sistem tata kelola yang transparan, aman, dan akuntabel dalam setiap aktivitas bisnis berbasis syariah.
Audit syariah yang akurat dan transparan hanya di AuditPro—hubungi kami hari ini untuk konsultasi!
Contact Us
HOT LINE : (+62) 21-8690-9226
HANDPHONE : 0818-6619-82
WHATSAPP : 0818-6619-82
INFO@AUDITPRO