
Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Program percepatan penurunan stunting bertujuan untuk mengurangi angka prevalensi stunting melalui berbagai intervensi gizi, kesehatan, dan sanitasi. Untuk memastikan efektivitas program ini, audit kinerja diperlukan guna menilai sejauh mana kebijakan yang diterapkan telah berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Pengertian Audit Kinerja dalam Program Stunting
Audit kinerja adalah proses evaluasi sistematis terhadap efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi suatu program atau kebijakan. Dalam konteks program percepatan penurunan stunting, performance audit berfokus pada penilaian pelaksanaan program, penggunaan anggaran, serta dampak yang dihasilkan terhadap masyarakat.
Tujuan Audit Kinerja dalam Program Stunting
- Menilai Efektivitas Program – Apakah program yang dijalankan berhasil menurunkan angka stunting sesuai target yang telah ditetapkan?
- Menganalisis Penggunaan Anggaran – Apakah dana yang telah dialokasikan dimanfaatkan dengan efisien dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan?
- Mengidentifikasi Kendala dalam Implementasi – Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program?
- Memberikan Saran Perbaikan – Apa strategi yang lebih efisien untuk mempercepat pengurangan angka stunting?
Metode Audit Kinerja dalam Program Stunting
Performance Audit dalam program ini dilakukan dengan metode berikut:
- Analisis Data Kuantitatif – Memanfaatkan data statistik untuk mengevaluasi perubahan angka stunting sebelum dan setelah dilakukan intervensi.
- Observasi Lapangan – Melaksanakan pengawasan secara langsung terhadap implementasi program di wilayah sasaran.
- Wawancara dengan Pemangku Kepentingan – Menggali informasi dari pihak yang terlibat, seperti tenaga kesehatan, pemerintah daerah, dan juga masyarakat penerima manfaat.
- Evaluasi Penggunaan Anggaran – Melakukan analisis terhadap laporan keuangan guna menjamin adanya transparansi dalam pengelolaan dana.
Tantangan dalam Audit Kinerja Program Stunting
- Ketepatan Data dan Pelaporan – Kadang-kadang, data yang digunakan dalam proses audit tidak sepenuhnya akurat atau belum diperbarui.
- Koordinasi Antar Lembaga – Program percepatan penanganan stunting melibatkan berbagai pihak, sehingga sangat penting untuk menjalin koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi terkait.
- Kendala Sumber Daya – Terbatasnya jumlah auditor yang memiliki keahlian khusus dalam mengevaluasi efektivitas program kesehatan.
Kesimpulan
Audit kinerja dalam program percepatan penurunan stunting berperan penting dalam memastikan kebijakan yang dijalankan benar-benar efektif, efisien, dan juga tepat sasaran. Melalui Performance audit, pemerintah dapat mengenali tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan serta merancang strategi perbaikan untuk mencapai target penurunan angka stunting dengan lebih efektif. Dengan pelaksanaan audit yang baik, diharapkan program ini dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia.