Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di wilayah perdesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan hal ini pada acara Kick Off EKI di Desa Dolokgede pada Sabtu lalu.
Baca Lainnya : Orientasi Tugas KPU untuk Pilkada
Tugas Tambahan Kantor OJK Daerah
Sejak tahun lalu, kami memberikan tugas tambahan kepada 35 Kantor OJK Daerah untuk menginventarisasi, memetakan, dan mendukung pertumbuhan serta optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi, kabupaten, dan kota. OJK meluncurkan program EKI di wilayah desa untuk memastikan partisipasi dan manfaatnya terasa secara lebih menyeluruh.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Program EKI berkolaborasi dengan pemerintah daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kehadiran Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno, pada acara tersebut menunjukkan dukungan pemerintah terhadap inisiatif ini. Pratikno menyatakan, “Desa kami ini cukup kaya. Dulu terdapat lahan tembakau yang memproduksi cerutu untuk ekspor, sehingga desa ini cukup makmur. Namun, kami perlu membuat mesin-mesin baru untuk menumbuhkan potensi di sini.”
Capaian Program EKI
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menginformasikan bahwa program EKI terdiri dari berbagai inisiatif, salah satunya adalah program “Desaku Cakap Keuangan”. Beberapa capaian program EKI meliputi:
- Pembukaan lebih dari 8.000 rekening tabungan (reguler, pelajar, emas).
- Penyaluran kredit/pembiayaan kepada lebih dari 1.500 debitur.
- Penambahan lokasi akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan penyediaan sistem pembayaran QRIS.
- 500 sesi edukasi dan pendampingan keuangan untuk masyarakat desa.
Rangkaian Kegiatan di Desa Dolokgede
Program EKI di Desa Dolokgede, yang dilaksanakan dari Juli 2024 hingga Desember 2024, melibatkan berbagai kelompok masyarakat termasuk UMKM, petani, peternak, perempuan, buruh/pegawai, dan pelajar. Rangkaian kegiatan terdiri dari tiga tahapan utama:
- Pra-Inkubasi: Identifikasi dan pemetaan potensi desa, didukung oleh Lembaga Riset RISE Indonesia, dengan fokus pada pengembangan desa berbasis pendidikan dan keolahragaan (edu-sportainment).
- Inkubasi: Pendampingan dan edukasi keuangan dari Juli hingga Desember 2024 oleh berbagai stakeholders seperti Pegadaian, PNM, BRI, Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan, dan lain-lain.
- Pasca-Inkubasi: Pengoptimalan penggunaan produk keuangan, penambahan Agen Laku Pandai, penyaluran KUR, subsidi produk asuransi kecelakaan diri, dan insentif iuran BPJS.
Festival Medhayoh dan Pemberdayaan UMKM
Acara Kick Off EKI juga dipadukan dengan Festival Medhayoh, yang dikenal dengan nama “Medhayoh Financial Festival”. Festival ini dirancang untuk memperkuat perekonomian dengan memberdayakan UMKM lokal melalui berbagai pertunjukan seni, kuliner tradisional, serta kegiatan lain yang mendorong partisipasi aktif dari masyarakat.
Kesimpulan
Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) luncurkan di Desa Dolokgede bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi di perdesaan. Program ini, yang berlangsung dari Juli hingga Desember 2024, mencakup tiga tahapan—pra-inkubasi, inkubasi, dan pasca-inkubasi—dengan fokus pada pemetaan potensi desa, edukasi keuangan, dan optimalisasi penggunaan produk keuangan. Dengan melibatkan berbagai lembaga keuangan dan pemerintah daerah serta menyelenggarakan Festival Medhayoh. Dengan langkah ini, kami berharap program ini dapat meningkatkan literasi keuangan, mendukung UMKM lokal, dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat Desa Dolokgede secara menyeluruh.
Contact Us
HOT LINE : (+62) 21-8690-9226
HANDPHONE : 0818-6619-82
WHATSAPP : 0818-6619-82
INFO@AUDITPRO
Sumber