Auditor membuat konfirmasi eksternal untuk pihak-pihak tertentu yang telah dipilih melalui prosedur pengambilan sampel. Tujuannya adalah agar auditor dapat menentukan apakah saldo dari akun-akun tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut atau cukup dengan prosedur audit standar. Hanya akun yang melibatkan pihak ketiga yang memerlukan konfirmasi, seperti yang dilakukan terhadap bank, pelanggan, dan vendor.
Jenis Konfirmasi Eksternal berdasarkan Pihak yang Dituju
1. Konfirmasi ke Pelanggan
Konfirmasi eksternal kepada pelanggan cukup sederhana. Klien mengisi nama dan alamat pihak yang dituju, serta saldo piutang dan mata uang yang digunakan, berdasarkan data internal klien. Dalam surat konfirmasi eksternal tersebut, dijelaskan bahwa proses ini bertujuan untuk memverifikasi kebenaran pembukuan klien untuk tahun buku yang sedang diaudit, agar pihak ketiga tidak terjadi kesalahan interpretasi.
Bagian tertentu memungkinkan pihak yang dituju memberikan balasan terkait selisih yang mungkin ada, termasuk tanggal, nama pihak berwenang, jabatan, dan cap perusahaan sebagai validasi. Klien melengkapi surat konfirmasi dengan kop surat, tanggal, dan nomor surat.
- aaa adalah nomor urut surat konfirmasi.
- BB menunjukkan jenis akun yang dikonfirmasikan, misalnya AR (Accounts Receivable) untuk piutang, dan AP (Accounts Payable) untuk hutang.
- CCC merupakan singkatan klien yang diaudit.
- D adalah bulan surat dibuat dalam angka Romawi.
- 20XX menunjukkan tahun pengiriman surat konfirmasi.
Misalnya, jika surat konfirmasi nomor 005 untuk akun piutang disiapkan, penomorannya bisa menjadi 005/AR/JMS/VII/2022. Selain keperluan audit, pengiriman surat konfirmasi eksternal juga mengingatkan pelanggan dan membantu memperbaiki kesalahan pembukuan pihak yang dituju, misalnya ketika pelanggan mengklaim sudah membayar, tetapi klien belum mencatatnya.
2. Konfirmasi ke Vendor
Konfirmasi yang ditujukan kepada vendor mirip dengan yang ditujukan kepada pelanggan. Perbedaan utama terletak pada judul surat, yang disebut sebagai konfirmasi hutang, di mana nomor surat ditandai dengan AP dan kata piutang diganti menjadi hutang. Proses konfirmasi hutang juga dapat mengungkap temuan atau sinyal bahaya yang dapat ditemukan oleh auditor. Namun, tantangan dalam mencocokkan saldo mungkin lebih kompleks karena masing-masing pihak bisa jadi menggunakan sistem pembukuan yang berbeda.
Baca lainnya: Jenis Konfirmasi Eksternal Audit
3. Konfirmasi ke Bank
Konfirmasi yang ditujukan kepada bank sangat berbeda dibandingkan dengan konfirmasi kepada pelanggan dan vendor. Pada konfirmasi ini, auditor mencantumkan nama bank tempat klien memiliki rekening, tanggal surat, KCP, dan alamat yang relevan. Seperti biasa, surat tersebut juga mencantumkan nama auditor yang bertanggung jawab, nama klien, dan tanda tangan pihak yang berwenang. Yang membedakan konfirmasi bank dari yang lain adalah saldo yang disajikan kepada bank. Auditor tidak mencantumkan saldo menurut catatan klien, tetapi meminta bank untuk mengisi saldo rekening, hutang, valuta asing, dan informasi relevan lainnya.
Kesimpulan
Meskipun semua merupakan surat konfirmasi, penting untuk memahami perbedaan antara masing-masing jenis konfirmasi karena mereka memiliki tujuan yang berbeda. Prosedur yang diikuti pun bisa bervariasi, dan perhatian terhadap detail sangat penting. Kesalahan dalam pengiriman atau pelaksanaan prosedur dapat mempengaruhi pengumpulan bukti audit dan reputasi auditor yang mewakili KAP, sehingga pihak yang dituju mungkin meragukan keandalan laporan audit dan kepatuhan auditor terhadap standar yang berlaku.
Optimalkan proses audit Anda dengan konfirmasi eksternal dari AuditPro, dan pastikan setiap angka adalah benar!
Contact Us
HOT LINE : (+62) 21-8690-9226
HANDPHONE : 0818-6619-82
WHATSAPP : 0818-6619-82
INFO@AUDITPRO