Audit Internal: Memanfaatkan RPA untuk Efisiensi

Banyak organisasi kini berusaha untuk menerapkan robotic process automation (RPA) dengan cepat, berkat manfaat yang ditawarkannya dalam berbagai aspek, seperti penghematan biaya, optimalisasi tenaga kerja, peningkatan kualitas, fleksibilitas dan dinamisasi eksekusi, kecepatan, serta kelincahan. Menurut estimasi industri, “sekitar 45% tugas tenaga kerja dapat diotomatisasi, yang dapat menghemat sekitar $2 triliun dalam biaya tenaga kerja global.”

Risiko Inheren dalam Mengadopsi RPA dan Peluang untuk Audit Internal

Dalam beberapa tahun mendatang, audit internal akan semakin terlibat dengan RPA dalam kegiatan audit rutin. Ini membuka kesempatan bagi auditor internal untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang saat mereka menganalisis risiko inheren dari teknologi baru yang mengubah cara kerja organisasi dan menimbulkan risiko baru.

Terdapat berbagai peluang bagi audit internal (IA) ketika organisasi berlomba-lomba untuk mengimplementasikan RPA:

Karena IA berinteraksi dengan beragam departemen dan mengaudit berbagai proses dalam organisasi, mereka dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk memasukkan kontrol yang mendukung otomatisasi dalam proses dan departemen bisnis. Yang terpenting, IA “dapat berperan dalam mengintegrasikan pertimbangan tata kelola, risiko, dan kontrol sepanjang siklus hidup program otomatisasi saat organisasi merencanakan dan mengimplementasikan program tersebut.” Selain itu, IA dapat memanfaatkan inovasi RPA untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas departemennya sendiri. Inovasi-inovasi ini dapat mencakup:

  • Menggunakan RPA untuk menguji keseluruhan populasi daripada hanya sampel terbatas.
  • Meningkatkan kemampuan IA dengan memperluas cakupan dan frekuensi pengujian di seluruh alam semesta audit.
  • Memperluas cakupan audit untuk audit individual.
  • Mengandalkan RPA untuk melakukan tugas administrasi rutin, sehingga meningkatkan efisiensi dalam perencanaan, pengujian, dan pelaporan, yang memberikan lebih banyak waktu untuk kegiatan berpikir kritis.
  • Meningkatkan kualitas audit dan memantau konsistensi dalam proses audit internal.
  • Mengelola dan memaksimalkan penggunaan tim IA yang bekerja secara kolaboratif di seluruh dunia.

Risiko Inheren RPA

Implementasi RPA sering kali melibatkan perombakan proses yang dapat memperkenalkan risiko baru bagi organisasi. Oleh karena itu, audit internal harus mempertimbangkan berbagai faktor risiko ketika mengevaluasi pelaksanaan RPA.

  1. Integrasi Sistem Manusia yang Salah Konfigurasi

Dalam beberapa kasus, penerapan RPA dapat menjadi rumit, dan organisasi harus ekstra hati-hati untuk memastikan bahwa akses bot tidak secara otomatis memberi hak tambahan untuk layanan lain. Misalnya, kurangnya integrasi dan pengawasan sistem manusia yang memadai dapat menyebabkan pembuatan ID karyawan untuk bot yang mengarah pada alokasi tempat duduk kantor dan pengadaan ponsel serta kartu identitas.

  1. Otomatisasi yang Berlebihan

RPA adalah alat baru yang menawarkan biaya implementasi rendah dan waktu penyelesaian cepat, tetapi ada situasi di mana organisasi berisiko menerapkan alat tersebut pada proses di mana metode manual atau alat tradisional lebih efektif.

  1. Manajemen Perubahan yang Sulit

Penerapan RPA yang sukses memerlukan usaha besar dalam mengelola perubahan yang terjadi dalam proses dan tugas karyawan. Manajemen perubahan yang tidak tepat di seluruh organisasi dapat menyebabkan kegagalan dalam upaya otomatisasi.

  1. Kekurangan dalam Implementasi dan Manajemen

Penerapan RPA datang dengan kompleksitas, termasuk perombakan proses, perubahan prosedur operasional, tantangan administratif, proses pemantauan baru, dan kemungkinan restrukturisasi tim. Agar peluncuran RPA sukses, diperlukan struktur tata kelola yang kuat dengan peran dan tanggung jawab yang jelas.

  1. Ketidaksesuaian dengan Vendor/Pihak Ketiga

Salah satu keuntungan RPA adalah waktu implementasinya yang singkat; namun, hal ini dapat menyebabkan ketidaksiapan vendor atau pihak ketiga untuk beradaptasi dengan perubahan proses akibat RPA. Organisasi berisiko menerapkan RPA secara terpisah tanpa mempertimbangkan bagaimana vendor dan pihak ketiga akan menyesuaikan diri.

  1. Pelanggaran Kebijakan Keamanan Perusahaan

RPA dapat memperkenalkan ancaman keamanan siber baru karena mengotomatiskan semakin banyak proses, yang menantang protokol keamanan TI dan meningkatkan risiko TI.

  1. Ancaman Peretasan/Risiko Keamanan Siber

Penggunaan teknologi baru di organisasi selalu membawa kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Misalnya, solusi atau bot otomatis mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi malware, meningkatkan ancaman dan peluang bagi peretas.

  1. Kurangnya Standarisasi Keamanan untuk RPA

Saat ini, tidak ada pedoman keamanan yang seragam di antara vendor RPA, yang mengakibatkan tidak adanya standar keamanan.

Kesimpulan

Robotic Process Automation (RPA) memberikan baik tantangan maupun peluang bagi audit internal. Meskipun RPA dapat memperkenalkan risiko inheren, seperti masalah integrasi dan ancaman keamanan, audit internal memiliki kesempatan untuk meningkatkan kontrol dan tata kelola melalui inovasi ini. Dengan memanfaatkan RPA, auditor internal dapat memperluas cakupan audit, meningkatkan efisiensi proses, serta memastikan kualitas dan konsistensi dalam pelaksanaan audit.

Baca lainnya: Konfirmasi Eksternal Menurut Pihak yang Dituju

AuditPro hadir untuk membantu organisasi Anda memitigasi risiko dengan audit internal yang tepat dan menyeluruh!

Contact Us

HOT LINE : (+62) 21-8690-9226

HANDPHONE : 0818-6619-82

WHATSAPP : 0818-6619-82

INFO@AUDITPRO

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top